Solo-Menjelang pembelajaran di semester ganjil 2023/2024 Fakultas Dakwah UIN Salatiga melaksanakan Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu Pembelajaran pada tanggal 28-30 Agustus 2023 di Hotel Lorin Syariah, Surakarta. Kegiatan ini dihadiri seluruh pejabat UPPS dan para dosen serta tenaga kependidikan sebanyak 80 peserta. Fakultas Dakwah bersemangat meningkatkan fokus layanan pada manajerial dalam pengelola akademik di keempat program studi. Tentu saja pasca keputusan kebijakan pemerintah terkait berakhirnya masa pandemi maka pelaksanaan pembelajaran dioptimalkan secara luring.
Dalam sambutan disesi pembukaan kegiatan, Dekan Fakultas Dakwah, Prof. Muh. Irfan Helmy, Lc., M.A. menyampaikan terkait transformasi Universitas Islam Negeri Salatiga menjadi motivator peningkatan kualitas fakultas. Sehingga, UPPS bersama para dosen bisa melalukan perkembangan kualitas berbasis teknologi. Tak dipungkiri, perkembangan seperti AI juga perlu menjadi dasar pemikiran dalam peningkatan kualitas pembelajaran era sekarang, imbuhnya.
Hadir sebagai pemateri pertama Prof. Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu – LPM menjabarkan terkait Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Program ini memiliki sistem pelaksanaan Model Blok sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam No. 1591 Tahun 2022. Berdasarkan peraturan ini, MBKM menjadi wajib untuk dijalankan PTKI di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, para pengajar dituntut mampu merumuskan kurikulum yang memadai, pungkasnya.
Kurikulum Perguruan Tinggi sebagai perangkat mata kuliah yang harus memperhatikan minimal faktor kebutuhan tracer study dan profil lulusan yang kemudian dijabarkan menjadi Capaian Pembelajaran Lulusan – CPL dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah – CPMK.
Pada hari kedua hadir Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Raden Mas Said Surakarta yang menuturkan proses pengembangan kurikulum MBKM Fakultas Usuludin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta yang telah diupayakan selama empat tahun terakhir. Dalam pemaparannya, penyusunan kurikulum MBKM ini memberikan kesempatan mahasiswa lebih luas mendapatkan pengetahuan dan kesiapan untuk masuk dunia kerja. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah diluar prodi seperguruan tinggi selama 1 semester sebanyak 20 SKS dan pada prodi yang sama sebanyak 40 SKS selama 2 semester.