Fakultas Dakwah dan APDII: Cetak Akademisi/ Da’i International

SALATIGA-Perkembangan teknologi merupakan tantangan nyata tak terkecuali bagi profesi Da’i di Indonesia. Termotivasi hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama yang diwakili oleh Kepala Subdirektorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Muhammad Aziz Hakim melantik pengurus nasional Asosiasi Akademisi dan Profesi Da’i Indonesia di Hotel Larasasri, Salatiga. Kamis (26/10)

Sebagai tuan rumah, Fakultas Dakwah UIN Salatiga telah menerima kedatangan 60 tamu yang turut hadir dalam kegiatan ini. Wakil Dekan Bidang Akademik & Pengembangan Lembaga. Dr. Achmad Maimun, M.Ag selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan agenda hari ini tidak hanya pelantikan pengurus, dilanjutkan Finalisasi Publikasi Ilmiah International Bereputasi Terindex Scopus oleh Prof. Mohamad Abdun Nasir selaku Editor in-Chief Jurnal Ulumuna Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dan Prof. Dr. Kusrini, M.Kom yang merupakan Guru Besar dalam bidang ilmu Komputer – Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Pada sesi pembukaan, Dekan Fakultas Dakwah, Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., M.A. menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah penguatan kredibilitas kepakaran yang menjadi aspek stimulus APDII sebagai payung profesi Da’i di Indonesia. Tokoh-tokoh APDII diharapkan bisa menjadi pelopor sains dalam lingkup Dakwah pada skala regional hingga international, imbuhnya.

Setelah melantik para pengurus nasional APDII, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Muhammad Aziz Hakim memampangkan fakta perubahan masyarakat hari ini masif berkembang dari rural ke urban yang terlihat dalam beberapa indikator seperti menyempitnya agraris menuju industrial, sifat eksklusif (tertutup) menjadi inklusi (terbuka) informasi bahkan tidak ada filter (bebas). Tentu, kondisi ini menuntut treatment yg berbeda. Gen Z yang lebih memiliki independensi dan kreatif menunjukkan impact surplus demografi yang signifikan. Hal ini mendorong penguasaan media kekinian untuk menjadi sarana influencer (red. Da’i). Dengan kata lain, Da’i perlu bertransformasi menjadi “content creator“. Fokus kedua, Diktis sedang merancang Sindikasi Media yang berupaya memiliki connecting dan tracking dari wacana informasi hingga hasil riset keagamaan yang terkadang memiliki sifat sensitif.

Memasuki sesi finalisasi publikasi pertama oleh Prof Nasir yang memperkenalkan strategi Trilogi Ideologi publikasi ilmiah sebagai pengembangan minat dalam penulisan jurnal artikel, terdiri dari theologi, struktur dan culture/budaya kerja. Dilanjut, Prof Kusrini yang menjelaskan data mining bisa dimanfaatkan sebagai klasifikasi, estimasi, prediksi, klusterisasi, asosiatif sehingga tiap penelitian memiliki varian standpoint untuk disusun menjadi beragam artikel jurnal.

By fakda

Related Post