JAKARTA-Ketua Jurusan Dakwah, Maryatin dan Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, M. Fahrudin Yusuf, menghadiri Seminar Nasional tentang hoax dan politisasi agama di media menjelang Pemilu. Bertempat di auditorium Hotel Sofyan Cut Meutia Cikini Menteng Jakarta, Seminar Nasional bertajuk: Menangkal Isi Hoax dan Politisasi Agama di Media Menjelang Pemilu digelar oleh DPP Askopis menghadirkan berbagai pihak terkait.
Afifuddin, Komisioner KPU, menyampaikan harapannya agar kampus ikut berperan serta dalam menangkal isu hoax dalam pemilu. “Dari tahun 2018-2023 Kominfo men-take down 174 konten radikalisme dan agama”, ujar Usman Kansong, Dirjen IKP Kominfo. Sementara menjawab pertanyaan maraknya hoax di Medsos, Komisioner KPI, Evri Rizki Monarshi menegaskan bahwa wewenang KPI hanya pada lembaga penyiaran yang menggunakan frekuensi publik (televisi dan radio. red.)
“Oleh karena itu kami mendorong revisi UU Penyiaran tahun 2002, agar wewenang kami diperluas”, ujar alumni UI tersebut. menanggapi peran akademi dari literasi media oleh Evri, anggota Dewan Pakar ASKOPIS, Prilani menyentil agar Dirjen IKP memberikan kepercayaan kepada seluruh dosen ASKOPIS dari seluruh Sabang-Merauke untuk ikut berperan aktif dalam program tersebut. Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dengan narasumber. (mfy)