Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Prodi Pengembangan Masyarakat Islam di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) : Terobosan Mencetak Sarjana yang Kreatif, Inovatif dan Kompetitif.

Jakarta (27/02). Dalam rangka memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam menggelar Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang kali ini mengambil destinasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

Sebanyak 54 mahasiswa dari Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam telah aktif terlibat dalam kegiatan ini selama 120 menit. Mereka tidak hanya menyimak secara langsung dinamika desa, tetapi juga terlibat pemikiran,fsdf ide dan gagasan dalam berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

Dalam KKL kali ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menyelami berbagai program dan kebijakan desa yang telah diterapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Mereka terlibat dalam diskusi dan pengembangan program untuk mendukung pemberdayaan masyarakat desa.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa tetapi juga membangun kolaborasi yang berarti antara perguruan tinggi dan instansi pemerintah. Mahasiswa memberikan kontribusi positif melalui gagasan dan keterampilan mereka dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di desa.

Dalam sambutannya, Dr. H. Yusra, M.Pd. sebagai Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; menyampaikan apresiasi atas partisipasi mahasiswa dalam Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Ia juga mengakui kontribusi mahasiswa dalam memberikan perspektif segar dan solusi inovatif terhadap tantangan pembangunan di tingkat desa.

Lebih lanjut, beliau menyoroti pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan instansi pemerintah dalam menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi semua pihak. Dr. H. Yusra, M.Pd. mengungkapkan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat menjadi prakarsa yang berkelanjutan, membuka pintu bagi lebih banyak peluang kolaborasi di masa depan. Ia mengajak semua pihak terlibat untuk terus bersinergi guna menciptakan program-program yang memberdayakan masyarakat desa secara holistik.

Menurutnya, Pendamping Desa harus menjadi aktor tersebarnya pengetahuan, pengalaman, dan wawasan positif bagi Desa, sehingga bisa dimanfaatkan oleh Desa. Pos ini sangat menarik dan mahasiswa Prodi PMI Fakultas Dakwah adalah jawaban tepat sebagai resources berkualitas dan berdaya saing.

Sebagai penutup, Dr. H. Yusra, M.Pd. menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa, dosen pendamping, serta pihak Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) yang telah menjadikan KKL ini sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Semangat dan dedikasi para mahasiswa diharapkan dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam memajukan kesejahteraan masyarakat desa.

Senada dalam sambutan Wakil Dekan 3 Fakultas Dakwah Bapak Rovi’in, M.Ag. menuturkan kegiatan ini mampu menyambung sinergi kuat jalinan kampus dan instansi terkait Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Sejauh ini, mahasiswa aktif berpartisipasi di kelas akan menelaah point of view tugas pokok dan fungsi kelembagaan setingkat pusat. Harapannya pemerintah mampu menjawab tantangan dan membuka peluang baru berdasarkan perspektif baru. Upaya memajukan desa sebagai bagian tanggung jawab pemerintah dan kampus selalu menyajikan addressing by beyond compliance.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini menjadi wujud nyata dari komitmen bersama untuk menghadirkan pendekatan inovatif dan solusi terkini dalam mengatasi tantangan pembangunan di tingkat desa. Mahasiswa, melalui interaksi langsung dengan praktisi di lapangan, dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam konteks nyata pembangunan masyarakat desa.

Dengan terlibatnya mahasiswa dalam perencanaan dan implementasi program-program pembangunan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendapatkan manfaat berupa ide-ide segar, pandangan analitis, dan semangat inovasi yang dihadirkan oleh generasi muda. Sebaliknya, mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga yang tidak hanya memperkaya wawasan mereka tetapi juga membentuk karakter mereka sebagai agen perubahan positif.

Langkah-langkah konkret seperti ini memperkuat ikatan antara lembaga pendidikan dan pemerintahan, menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan. Sinergi ini menciptakan suasana yang mendukung pertukaran pengetahuan dua arah, membangun jembatan antara teori dan praktik untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat desa.

Diharapkan, keberlanjutan kerja sama semacam ini dapat menjadi model bagi institusi-institusi pendidikan lainnya, menginspirasi keterlibatan aktif mahasiswa dalam pembangunan lokal, dan mendorong terciptanya pemimpin muda yang berkualitas untuk masa depan bangsa. Salam Pemberdayaan!.

By fakda

Related Post