Fakultas Dakwah Gelar Workshop Kurikulum dan FGD Visi Misi bersama Stakeholder

KAB. SEMARANG- Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar Workshop Kurikulum. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari di Bandungan. Mulai dari 13-15 Mei 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Ilyas Supena, Dekan FDK UIN WS Semarang sebagai pemateri pertama dan seluruh dosen tetap, perwakilan alumni, stakeholder, serta pihak eksternal.

Dekan Fakultas Dakwah UIN Sakatiga Prof. Dr. Muh. Irfan Helmy, M.A mengaku kegiatan workshop kurikulum dan FGD Visi,Misi UPPS dan Prodi ini dilaksanakan guna merespon tuntutan perubahan kurikulum dan visi serta misi di kampus tercinta. Terlebih saat ini ada program studi baru, yakni Teknik Informasi (TI). Dia berharap, prodi baru ini menjadi pembuka agar Fakultas Dakwah menjadi garda terdepan dalam bidang teknologi. Khususnya di UIN Salatiga.

“Semoga dengan kegiatan ini memberi hasil yang baik untuk merespon tuntutan perubahan iklim UIN Salatiga,” ucap Dekan. Menurutnya Fakultas Dakwah harus mapan dan kuat. Terutama dalam hal pelayanan administrasi yang jelas dan transparan. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan bakat minat sesuai dengan keterampilan masing-masing. “Harapannya nanti civitas akademika UIN Salatiga bisa berdiaspora, menginjakkan kaki di luar kampus sendiri, nasional, dan internasional,” pungkasnya.

Selama kegiatan ini selain melakukan review kurikulum, sesi terpenting adalah adanya focus group discussion dengan pihak perwakilan alumni, stakeholder, serta pihak eksternal yang membahas visi, misi, tujuan, strategi, profil lulusan, capaian lulusan pembelajaran dan susunan mata kuliah di setiap program studi. Adapun pihak eksternal yang turut hadir dari SuaraMerdeka.com, Jawa Pos, Jateng News TV. Hasilnya akan ditindaklanjuti pada tingkat fakultas.

Kegiatan selanjutnya dihadiri oleh Kepala Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Muhammad Fakhri Husein, S.E, M.Si. Dia menyampaikan tentang Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi dengan Model Outcome Base Education (OBE). Pembahasan kurikulum berbasis outcome edukasi ini memiliki ciri constructive alignment. “Konsep ini menjabarkan aktivitas pembelajaran dan pengajaran memiliki keselarasan dengan capaian pembelajaran yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, aktivitas pembelajaran secara objektif dilaksanakan hingga memiliki kebermanfaatan di tengah masyarakat,” tegasnya.

Pada sesi penutupan kegiatan ini, diadakan refleksi kurikulum yang merupakan afirmasi dari bagian KKNI, MBKM dan nilai keIslaman. Pasalnya, menjadi sia-sia jika para pengajar tidak memiliki trobosan untuk meningkatkan daya saing mahasiswa sebagai calon lulusan yang bermanfaat di masyarakat. “Harapan kedepan tentu adanya transformasi bersama dalam kontribusi yang konkret.” pungkas Dekan Fakultas dakwah.

By fakda

Related Post