Padang– Pada Sabtu (14/10), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang sebagai tuan rumah acara Forum Dakwah dan Komunikasi, serta rapat pleno Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Acara tersebut mengambil tema utama, yaitu “Transformasi Dakwah di Era Teknologi Informasi 4.0 dan Sosial 5.0.”
Rapat pleno P2MI tersebut fokus membahas isu-isu terkini, termasuk implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Salah satu titik bahasan utama adalah keluhan alumni Program Studi terkait ketidakjelasan jalur karier pasca lulus. Para peserta rapat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penempatan lulusan.
Tema berlanjut ke implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Diskusi memaparkan langkah-langkah konkret untuk memastikan PMI mampu memenuhi tuntutan pasar kerja yang terus berubah. Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk berbicara tentang pengalaman mereka dalam eksplorasi minat dan bakat.
Pengurus Lampau P2MI Dr. Tantan Hermansyah, M.Si, menyampaikan harapannya agar PMI menjadi garda terdepan dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan era digital. Diskusi pun berlanjut dengan solusi konkret terkait penyempurnaan Kurikulum Merdeka Belajar, memastikan keterserapan mahasiswa terhadap teknologi, dan meningkatkan peluang karier alumni PMI.
Kemudian, suasana haru dan serius menyelimuti ruangan saat alumni PMI berbagi kisah sukses dan keluhan. “Kami mengharapkan lebih banyak dukungan dalam meniti karier setelah lulus. Jalur karier yang tidak jelas menjadi tantangan nyata bagi kami,” ungkap salah satu alumni, memicu kesepakatan untuk meningkatkan program magang dan kerjasama dengan industri.
Rapat pleno yang digelar pada hari ini menandai langkah ambisius prodi dalam memastikan bahwa kurikulum yang diusung mampu merespons dinamika pengembangan masyarakat yang terus berubah. Dr. Abdur Rozaki, M.Si sebagai Ketua P2MI, menegaskan, “Kita perlu menyelaraskan pendidikan kita dengan perkembangan teknologi terkini. Ini adalah langkah penting menuju keunggulan prodi kita di tengah disrupsi yang tak terelakkan”, disampaikan bulan lalu saat Kongres P2MI di Surabaya.
Langkah konkret juga diambil terkait penguatan rekognisi terhadap alumni. Program P2MI memberikan perhatian khusus pada keterlibatan alumni dalam menghadapi revolusi teknologi komunikasi. “Alumni kita adalah aset berharga. Kita ingin membangun jejaring yang kuat, di mana setiap alumni memiliki peran strategis dalam pengembangan fakultas kita,” tambah Dr. Muhtadi PMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat sesi tanya jawab.
Rapat ini merupakan manifestasi dari tekad fakultas untuk tetap menjadi pelopor dalam pendidikan dakwah dan komunikasi di era digital ini. Dengan menggandeng teknologi sebagai alat utama, UIN Imam Bonjol Padang berkomitmen untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya terampil dalam dakwah, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia pelayanan sosial yang terus berkembang pesat.
Sekretaris Jenderal Dr. Muchammadun mewakili Ketua P2MI yang berhalangan hadir via online, menutup acara dengan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. “PMI harus menjadi pelopor dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu dakwah, tetapi juga siap menghadapi era teknologi dan revolusi sosial.”
Rapat pleno ini tak hanya menjadi forum pembahasan, tetapi pula momen bersejarah yang membangun kesadaran akan peran PMI dalam menghadapi masa depan yang penuh cabang. Dengan semangat kebersamaan, para peserta berharap langkah-langkah strategis yang dihasilkan akan membawa PMI ke puncak keunggulan dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh sebagian Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) termasuk kalangan dosen PMI UIN Salatiga adalah Ahmad Kharis, M.A. dan Saipullah Hasan, M.A. Kesempatan ini menyampaikan pesan konstruktif sebagai upaya merajut distingsi ke-prodian, maka setiap pos-pos PMI seluruh Indonesia harus menemukan celah solusi dan ceruk khas lokal untuk maju serta adaptif. Rapat pleno ini diharapkan menjadi landasan bagi PMI dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan tuntutan zaman, menggandeng teknologi informasi 4.0 dan nilai-nilai sosial 5.0.