December 16, 2025
WhatsApp Image 2025-11-27 at 11.28.05 (1)

SRAGEN – Pemandangan tak biasa mewarnai lingkungan belajar di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen pada hari Rabu, 17 September 2025. Sebanyak empat mahasiswa asing dari Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga hadir tidak hanya sebagai tamu, melainkan sebagai duta budaya dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “International Culture Day: Connecting Through Culture & Language.” Tokoh sentral dalam inisiatif ini adalah Mohammed Abdullah Hussein Humaidah, seorang mahasiswa Program Studi Teknik Informasi (TI) UIN Salatiga yang berasal dari Yaman. Meskipun kesehariannya berkutat dengan algoritma dan coding di kampus, Mohammed menunjukkan peran lain sebagai jembatan budaya, memimpin inisiatif yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Salatiga.

Mohammed Abdullah, bersama timnya—yang terdiri dari Mr. Abdulatip Amilin Kanjabg, Miss. Hyrea Querod Cabuyao, dan Miss. Mish-Al Sucatan Clam—membagikan kekayaan budaya dan praktik bahasa asing kepada para siswa. Dalam suasana yang akrab, ia duduk melingkar di tengah para siswa, berbagi cerita tentang kehidupan, adat istiadat, serta nilai-nilai yang berlaku di negara-negara Arab, khususnya Yaman. “Kami ingin menunjukkan bahwa dunia ini luas dan penuh warna. Bahasa Inggris dan Arab bukan sekadar mata pelajaran, tetapi kunci untuk membuka pintu pertemanan dan pengetahuan global,” jelas Mohammed, yang tampil mengenakan pakaian khas timur tengah. Kegiatan ini bukan hanya tentang mendengarkan; para siswa diajak berinteraksi secara aktif, mempraktikkan percakapan dalam bahasa asing, dan menghilangkan rasa canggung ketika berhadapan langsung dengan penutur asli. Momen ini, yang diabadikan dalam foto diskusi yang intens, memperlihatkan antusiasme tinggi dari para siswa Sragen untuk menjadi warga dunia.

LP2M UIN Salatiga menegaskan bahwa program ini adalah bukti nyata komitmen universitas dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu sosial dan budaya global. Pengabdian masyarakat berbasis internasional ini memberikan nilai tambah yang luar biasa, membuktikan bahwa ilmu Teknik Informasi yang dipelajari Mohammed dapat disandingkan dengan misi kemanusiaan dan edukasi budaya, menjadikannya contoh mahasiswa TI yang memiliki peran ganda: mahir teknologi dan fasih budaya. Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama, menyisakan kesan mendalam bagi siswa-siswa SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, yang kini memiliki pengalaman langsung tentang pentingnya “Connecting Through Culture & Language” di tingkat global.