
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga sukses menyelenggarakan seminar nasional bertema “Cerdas tanpa NAPZA: Membangun Generasi Tangguh dan Berdaya”, Rabu (28/05/2025). Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap maraknya penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) dikalangan generasi muda, yang berlangsung di Ruang Seminar Gedung Hasyim Asy`ari Lantai 3 Fakultas Dakwah UIN Salatiga. Acara ini bertujuan supaya membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan berdaya dalam menghadapi tantangan kehidupan agar tidak terjerumus kepada hal-hal negatif, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat atau mahasiswa khususnya mengenai bahaya NAPZA.
Acara ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa lintas program studi, serta praktisi bisnis, sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA di kalangan generasi muda. Kegiatan ini dimulai pukul 08.30 WIB dengan rangkaian pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne UIN Salatiga, dan Mars PMI. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak.
Sambutan pertama sekaligus pembukaan acara disampaikan oleh Dekan Fakultas Dakwah, Prof. Dr. Adang Kuswaya, M. Ag., yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Dalam sambutannya tersebut, beliau juga menekankan pentingnya membentengi diri dari pengaruh negatif, khususnya NAPZA, yang semakin mengancam generasi muda di era modern. Menurutnya, seminar ini sangat relevan untuk semua mahasiswa, tidak terbatas hanya pada Prodi PMI.
Selanjutnya, sambutan dari Ketua Program Studi PMI, Dra. Sri Suparwi, M.A., beliau juga menyampaikan pentingnya peran mahasiswa dalam menjauhi perilaku menyimpang. Harapan beliau kepada mahasiswa, PMI khususnya, agar dapat mengambil nilai dan pelajaran penting dari seminar ini.
Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi PMI, Frisca Ayu Ardila Septia, dalam sambutannya menunjukkan semangat dan kepedulian terhadap isu NAPZA yang terus meningkat di kalangan remaja. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi sarana edukasi bagi semua kalangan agar lebih sadar dan waspada mengenai dampak negatif dari NAPZA.
Sambutan juga diberikan oleh Ketua Panitia Seminar Nasional PMI 25 M. Althaf Fauzi Husna, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia, serta memberikan gambaran umum mengenai urgensi penyelenggaraan seminar ini sebagai respon terhadap kondisi yang ada.
Seminar yang dihadiri ratusan peserta ini berlangsung kondusif serta penuh antusias. Para peserta yang hadir tidak hanya berasal dari Prodi PMI, melainkan juga dari berbagai prodi lain di UIN Salatiga. Bahkan terdapat peserta dari UIN Walisongo Semarang yang berkesempatan hadir dan ikut meramaikan seminar ini. Dari banyaknya peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap tema yang diangkat dalam seminar kali ini.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama, narasumber pertama Bapak Priswanto Nugraha, S.I.Kom. dari BNN Provinsi Jawa Tengah, adalah seorang pejabat yang aktif berkarya di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah. Dengan latar belakang pendidikannya di bidang Ilmu Komunikasi, beliau sering terlibat dalam upaya pencegahan dan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat. Peran beliau sangat penting dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi demi mewujudkan Jawa Tengah yang bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Narasumber kedua Dr. Jayus Inastiawan, M. Sc., Sp.KJ., adalah seorang profesional medis yang berdedikasi sebagai Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater). Beliau memiliki keahlian dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan mental dan memberikan layanan konsultasi kejiwaan. Saat ini, Dr. Jayus diketahui berpraktik di RS Cakra Husada dan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi di Klaten, Jawa Tengah, serta sering menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan terkait kesehatan mental. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun berkecimpung dalam penanganan kasus pasien kecanduan NAPZA. Dr. Jayus juga telah memberikan kontribusi signifikan dalam membantu individu pulih dari ketergantungan.