(18/07/2024) DEVI NUR WAHYUNINGRUM UNGARAN – Dalam rangka kampanye bersama penyaluran dana ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya serta menumbuhkan dan membangun kolaborasi antara Kemenag dan pengelola zakat di Indonesia. Direktorat Pemberdayaan Zakat Wakaf Kemenag Kabupaten Semarang menggelar “Lebaran Yatim” Berbagi Cinta Berlimpah Berkah” di Aula HM Rasjidi Kemenag RI, Selasa (16/7/2024) yang diselenggarakan secara hibrid (offline dan online). Acara tersebut merupakan kolaborasi antara Kemenag, Baznas dan LAZ Kabupaten Semarang dalam penyaluran santunan dan bantuan kepada yatim dan difabel serta Kick Off Program Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dan Launching Program Kota Wakaf. Baznas Kabupaten Semarang dalam kegiatan tersebut secara simbolis menyerahkan santunan kepada lima belas anak yatim di Aula Kankemenag Kabupaten Semarang.
Lebaran Anak Yatim diawali dari kebiasaan atau yang sering disebut dengan tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim, dan dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram. Tradisi ini biasa dirayakan masyarakat di Indonesia. Menyantuni anak yatim dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena keutamaan bulan Muharram dan keutamaan menyantuni yatim sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرً
Artinya, “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al Insan [76]:8).
Dalam Islam, menyantuni anak yatim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Menyantuni anak yatim juga merupakan hal yang sangat disenangi oleh Rasulullah SAW, Rasulullah SAW pun sangat menyayangi anak-anak yatim dan senantiasa memberikan perhatian khusus kepada mereka. “Siapa orang yang mengusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura (10 Muharram), maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim tersebut yang terusap oleh tangannya” (Hadits ke 212 dari kitab Tanbih al-Ghafilin). Dengan adanya kegiatan tersebut mampu berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yatim diluar sana juga.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Agama RI, H.Saiful Rahmat Dasuki, kegiatan Kick Off Kolaborasi Program Pemberdayaan Zakat dan Wakaf 2024 sendiri merupakan program yang memiliki tujuan untuk mendorong umat muslim di seluruh Indonesia agar menjadikan wakaf sebagai gaya hidup dan mengoptimalkan pengumpulan wakaf uang di Indonesia. Adapun wakil ketua II BAZNAS Kab.Semarang beserta staf, pejabat struktural pada Kankemenag Kab Semarang juga perwakilan anak yatim/piatu penerima santunan yang mengikuti kegiatan zoom meeting di Aula Kankemenag Kabupaten Semarang
Ketika seluruh rangkaian acara zoom meeting telah selesai, secara simbolis diserahkan santunan kepada 15 anak yatim/piatu yang berdomisili di sekitar wilayah Kantor Kemenag Kabupaten Semarang yaitu berupa uang dan bantuan peralatan sekolah. Ditemui di sela-sela kegiatan, Penyelenggara Zakat Wakaf pada Kankemenag Kab Semarang, H.Murtadho Yusuf menyampaikan bahwa tahun ini, Unit Pengumpul Zakat ( UPZ) Kemenag Kabupaten Semarang dan BAZNAS Kabupaten Semarang akan menyalurkan santunan kepada 1000 anak yatim/piatu/difabel, bertepatan dengan peringatan 10 Muharram 1446 H di 3 titik lokasi. Kegiatan penyaluran santunan yang juga serempak dilaksanakan di seluruh Indonesia ini juga dicatatkan dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Alhamdulillah walaupun tidak seberapa, semoga bermanfaat untuk anak-anak semua,” ucap H. Murtadho Yusuf selaku Direktorat Pemberdayaan Zakat Wakaf Kemenag Kabupaten Semarang.
“Kami juga berharap kegiatan seperti ini mampu membantu anak yatim baik secara fisik maupun nonfisik, kami senang bisa diikutsertakan dalam kegiatan Lebaran Yatim, karna hal seperti ini mampu membuat kami belajar lebih banyak lagi mengenai pentingnya menebar kebaikan dan kebahagiaan bagi mereka yang lebih membutuhkan. Pesan kami yaitu Anak-anak yatim membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang dewasa. kita bisa memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak yatim dengan cara mendengarkan cerita mereka, memeluk mereka, atau sekadar mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka. Buat mereka merasa bahagia selalu dan disayang oleh orang-orang disekitarnya.” ucap mahasiswa PPL