JOMBANG. Senin (13/2) Sebanyak 70 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Salatiga Fakultas Dakwah Prodi Manajemen Dakwah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Kegiatan KKL menjadi program yang wajib diikuti mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah yang tahun ini dilakukan pada Senin sampai Jumat, 13-17 Februari 2023. Program ini dilakukan untuk mengembangkan skill dan pengetahuan mahasiswa terkait praktik yang terjadi di lapangan. Adapun tujuan KKL prodi Manajemen Dakwah tahun ini adalah ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, dan PT. Altur Biro Haji dan Umroh Provinsi Bali.
Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur adalah kunjungan pertama dalam program KKL ini. Dalam kunjungan kali ini, dosen dan mahasiswa dari UIN Salatiga disambut oleh Sekretaris Utama Ponpes Tebuireng Bp Kyai H Agus Abdul Ghofar, Mudir Pendidikan Gus Hadi, Mudir Kepondokan Gus Lukman dan Mudir Ma’had Ali Bp H Ahmad Roziki.
Pondok Pesantren Tebuireng ini berdiri sejak tahun 1899. Hingga saat ini lebih dari 5000 santri aktif belajar di pondok Tebuireng ini. Sebagai lembaga pendidikan yang terus maju dan berkembang, hingga saat ini PP Tebuireng memiliki 11 Unit Pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA mulai dari reguler hingga sains. Dalam manajemennya lebih dari 900 Staff bekerja di PP Tebuireng ini, oleh karena itu mahasiswa dapat belajar banyak tentang bagaimana manajemen kelembagaan islam di PP Tebuireng ini. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti kunjungan di ponpes Tebuireng ini yang terlihat pada saat sesi tanya jawab, mahasiswa sangat antusias bertanya untuk menggali informasi lebih tentang manajemen pada Ponpes Tebuireng.
SURABAYA. Setelah sebelumnya mahasiswa belajar banyak tentang manajemen kelembagaan islam di PP Tebuireng, Selasa (14/2) mahasiswa berkempatan belajar tentang manajemen penyelenggaraan haji dan umroh. Dosen dan mahasiswa disambut langsung oleh Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Jatim Bp Dr. H Abdul Haris, M.Pd.I. dan Kabid Urusan Agama Islam Bp Misbahul Munir, M.Ag. Pada kesempatan ini disampaikan kondisi terkini antrian pendaftaran jamaah haji khususnya di Jawa Timur yang memerlukan waktu 35 tahun masa tunggu keberangkatan, ini masih jauh lebih cepat dari Sulawesi selatan (48 tahun) dan Malaysia (128 tahun). Dengan kondisi bahwa Jatim memiliki kuota keberangkatan sekitar 35 ribu jamaah tiap tahunya termasuk jamaah dari Bali dan NTT.
Kabid PHU juga menyampaikan bahwa untuk menghadapi berhagai permasalahan Haji dan Umroh saat ini, diperlukan Inovasi-inovasi dalam manajemen haji dan umroh. Beliau menekankan bahwa inilah tantangan bagi para sarjana manajemen Dakwah kedepanya. Permasalah haji dan umroh ini tidak stagnan, terus bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat yang ada saat ini. Dengan paparan kondisi nyata terkait tantangan dan peluang penyelenggaraan haji dan umroh saat ini, mahasiswa menyambutnya dengan antusias. Acaranya yang direncanakan selesai dalam 2 jam, kali ini harus menambah waktu hingga 3 jam karena antusias mahasiswa dalam merespon hal tersebut.
BALI. Rabu (15/2) KKL hari ketiga kali ini sejumlah 70 Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah berkunjung ke PT. ALTUR Biro Haji dan Umroh Provinsi Bali. Setelah sebelumnya mahasiswa belajar banyak tentang manajemen kelembagaan islam di PP Tebuireng, serta dipaparkan tentang tantangan dan peluang Penyelenggaraan manajemen Haji dan Umroh, kali ini mahasiswa berkempatan belajar langsung dengan praktisi biro Tour Haji dan Umroh dari PT Altur Biro Haji dan Umroh yang pada kesempatan kali ini disambut langsung oleh Ownernya yaitu Bp H Imam Dardiri.
Pada kesempatan ini mahasiswa berkesempatan tanya jawab langsung kepada owner penyelenggara biro haji dan umroh yang berada di provinsi dengan agama islam yang minoritas namun sukses dalam mengelola usaha ini. Kerjasama dengan berbagai pihak merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Bp H Imam Dardiri dalam merintis usahanya hingga berkembang sampai saat ini. “dalam rentang satu tahun terakhir ini, kami telah memberangkatkan 7 gelombang umroh dengan total 400 jamaah umroh” imbuhnya.
Selain tanya jawab, owner PT Altur juga memberikan motivasi-motivasi kepada mahasiswa agar memiliki keberanian untuk memulai sebuah usaha. Setidaknya ada 3 prinsip yang dipegang oleh PT Altur dalam mempertahankan usaha ini ditengah persaingan yang ada, yakni menjaga, malayani, dan memuaskan. “Amanah didukung dengan keberanian berarti Kesuksesan” imbuhnya sebagai penutup dalam pertemuan siang hari ini.