November 5, 2025
WhatsApp Image 2025-10-28 at 14.45.16

Bandungan (19/2), Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga terus berupaya meningkatkan kualitas akademik melalui penyempurnaan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Langkah ini merupakan komitmen fakultas dalam menghasilkan lulusan yang unggul, berdaya saing, dan relevan dengan kebutuhan industri penyiaran, jurnalistik, dan komunikasi Islam global.

Penguatan kurikulum OBE di lingkungan Fakultas Dakwah dilakukan secara intensif melalui berbagai kegiatan, termasuk Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis OBE dan pendampingan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga.

Fokus pada Output Kompetensi Lulusan Prodi KPI secara khusus memfokuskan penyempurnaan kurikulum pada capaian pembelajaran yang measurable (terukur) dan adaptif terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan penyiaran. “Kurikulum berbasis OBE menuntut kami untuk merumuskan ulang Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) agar benar-benar mencerminkan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” ujar Rr. Wuri Arenggoasih selaku Kaprodi KPI. “Melalui proses ini, Prodi KPI berharap dapat terus meningkatkan mutu akademik dan memastikan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan global di bidang komunikasi dan penyiaran Islam.”

Sinergi Antar Lembaga Demi Mutu
Sama halnya dengan program studi lain di Fakultas Dakwah, penyempurnaan kurikulum ini melibatkan sinergi erat dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga dan studi banding/pendampingan dari perguruan tinggi mitra, seperti yang pernah dilakukan bersama LPM Universitas Muhammadiyah (UM) Semarang (sebagaimana semangat yang tertuang dalam pengembangan kurikulum di lingkungan fakultas). Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan review atas hasil penyempurnaan kurikulum yang akan dilanjutkan dalam penyusunan RPS berbasis OBE.

Dengan pendekatan kurikulum yang terfokus pada capaian pembelajaran, Prodi KPI Fakultas Dakwah UIN Salatiga optimistis dapat mencetak para komunikator dan penyiaran Islam yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang diakui di industri.