Salatiga-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga sukses menyelenggarakan seminar nasional bertema “Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Tantangan Strategi Bisnis di Era Digital dalam Perspektif Haji Umroh dan Kelembagaan Islam”, Kamis (30/10/2024). Acara ini digelar dalam rangka memperingati ulang tahun ke-8 Program Studi Manajemen Dakwah dan berlangsung di Gedung Ahmad Dahlan lantai 3 UIN Salatiga.
Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber berkompeten di bidangnya. Pemateri pertama, Ustadz Arjun Kamal R, Lc., merupakan pengasuh Pondok Pesantren Blotongan Salatiga yang dikenal aktif dalam pengembangan kelembagaan Islam berbasis digital. Pemateri kedua, Fahri Ali, S.Sos., adalah Manajer Biro Haji dan Umroh Wali di Tuntang, Kabupaten Semarang, yang memiliki pengalaman luas dalam manajemen haji dan umroh di era digital.
Dalam paparannya, Ustaz Arjun Kamal menekankan pentingnya adaptasi lembaga-lembaga Islam terhadap perkembangan teknologi. “Era digital menuntut kita untuk lebih inovatif dalam menyampaikan dakwah dan mengelola kelembagaan Islam. Mahasiswa sebagai generasi muda harus mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat syiar Islam,” ujarnya.
Sementara itu, Fahri Ali membahas strategi bisnis haji dan umroh di tengah persaingan yang semakin ketat. “Digitalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi bisnis haji dan umroh. Penting bagi kita untuk mengintegrasikan teknologi dalam pelayanan jamaah, mulai dari pendaftaran online hingga aplikasi pendukung selama ibadah,” jelasnya.
Dekan Fakultas Dakwah, Prof. Dr. Adang Kuswaya, M. Ag, dalam sambutannya menyoroti pentingnya manajemen dalam setiap aspek kehidupan. “Manajemen bukan hanya tentang organisasi, tetapi juga tentang bagaimana kita mengatur diri dan kegiatan kita sehari-hari. Saya berharap seminar ini dapat membuka wawasan mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di era digital,” ungkapnya.
Ketua Program Studi Manajemen Dakwah, Sutrisno, M.Pd.I., turut mengulas tentang penguasaan kompetensi bagi pengembangan diri di dunia kerja. “Mahasiswa harus membekali diri dengan kompetensi yang relevan, tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga keterampilan praktis. Era digital menuntut kita untuk terus belajar dan beradaptasi,” katanya.
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta ini berlangsung meriah dan interaktif. Peserta tidak hanya berasal dari UIN Salatiga, tetapi juga dari berbagai universitas dan perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah, seperti UIN Walisongo Semarang, IAIN Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik yang diangkat dalam seminar.
Selama sesi tanya jawab, banyak peserta yang mengajukan pertanyaan seputar implementasi teknologi dalam dakwah dan bisnis haji umroh. Salah satu peserta, Muhammad Ridwan, mahasiswa semester 5, menanyakan tentang tantangan terbesar yang dihadapi lembaga Islam dalam transformasi digital. Menanggapi hal tersebut, Ustaz Arjun Kamal menjelaskan, “Tantangan terbesar adalah mengubah mindset. Banyak yang masih enggan beradaptasi dengan teknologi karena dianggap rumit atau tidak sesuai dengan tradisi. Padahal, teknologi adalah alat yang bisa kita manfaatkan untuk kebaikan dan efisiensi.”
Selain seminar, acara ini juga dirangkaikan dengan perayaan ulang tahun Prodi Manajemen Dakwah yang ke-8. Dalam perayaan tersebut, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fakultas Dakwah sebagai simbol rasa syukur dan harapan untuk kemajuan prodi di masa depan. “Delapan tahun bukan waktu yang singkat. Kami bangga dengan pencapaian yang telah diraih dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Prof. Dr. Adang Kuswaya.
Ketua HMPS Manajemen Dakwah, Maksun, mengungkapkan bahwa persiapan acara ini memakan waktu sekitar dua bulan. “Kami ingin memberikan yang terbaik, baik dari segi pemateri, materi yang disampaikan, hingga kenyamanan peserta. Alhamdulillah, semua berjalan lancar berkat kerja keras tim dan dukungan dari fakultas,” katanya.
Fahri Ali, dalam sesi penutupnya, memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk tidak ragu terjun ke dunia bisnis haji dan umroh. “Potensi industri haji dan umroh di Indonesia sangat besar. Dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi, kalian bisa menciptakan peluang baru yang bermanfaat bagi umat,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut dari seminar ini, HMPS Manajemen Dakwah berencana mengadakan workshop lanjutan tentang pengembangan aplikasi digital untuk dakwah dan bisnis haji umroh. “Kami melihat antusiasme yang tinggi dari peserta, sehingga kami ingin memberikan wadah bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan praktis,” jelas Laila Salsabila.
Salah satu dosen senior, Dr. H. Ahmad Maemun M.Ag., mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam menyelenggarakan acara ini. “Kegiatan seperti ini sangat positif untuk mengembangkan soft skill mahasiswa. Mereka belajar berorganisasi, berkomunikasi, dan tentu saja menambah wawasan keilmuan,” ungkapnya.
Di akhir acara, panitia memberikan penghargaan kepada pemateri dan para sponsor yang telah mendukung terlaksananya seminar ini. Tidak lupa, dilakukan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. “Semoga apa yang kita dapatkan hari ini bisa menjadi bekal untuk masa depan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan dakwah Islam,” pungkas Sutrisno, M.Pd.I.
Dengan terselenggaranya seminar nasional ini, diharapkan mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Salatiga semakin siap dan tanggap dalam menghadapi tantangan era digital, khususnya dalam bidang strategi bisnis haji umroh dan pengelolaan kelembagaan Islam. Semangat inovasi dan adaptasi menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan dan kebermanfaatan bagi umat.