Ungaran – Fakultas Dakwah UIN Salatiga menunjukkan komitmen nyata dalam pemberdayaan masyarakat dengan mendukung penuh program inovatif Dinas Sosial Kabupaten Semarang yang berfokus pada penyandang disabilitas. Salah satu bentuk sinergi ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif dalam acara Penyerahan Kartu Disabilitas dan Launching Aksi Perubahan bertajuk SIP TENAN GAN di Halaman Masjid Al-Mabrur, Ungaran Timur (18/7).
Program ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi Fakultas Dakwah yang melibatkan 45 mahasiswa dan tersebar di 19 kecamatan se-Kabupaten Semarang. Melalui kegiatan tersebut, para mahasiswa berhasil mendata sebanyak 3.468 penyandang disabilitas dengan pendekatan etis dan partisipatif.
Wakil Dekan III Fakultas Dakwah, Rovi’in, M.Ag., yang hadir mewakili Dekan, menyampaikan apresiasi terhadap capaian para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa program ini mencerminkan kontribusi nyata perguruan tinggi dalam membantu pemerintah daerah menghadirkan kebijakan berbasis data lapangan. “Kami turut bangga melihat mahasiswa Fakultas Dakwah bisa menjadi motor perubahan di tengah masyarakat, terutama dalam hal yang menyangkut kelompok rentan,” ungkapnya.

Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan penilaian positif terhadap keterlibatan mahasiswa dalam proses pendataan. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang menyampaikan harapan agar kerja sama yang telah terjalin ini dapat berlanjut dalam program-program lain yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Selain penyerahan kartu disabilitas dan peluncuran program SIP TENAN GAN, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan senam sehat bersama lansia serta penyerahan sepeda motor dinas kepada pendamping sosial PKH. Lima orang koordinator mahasiswa pendataan disabilitas turut hadir sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi mereka selama menjalankan tugas di lapangan.
Melalui kolaborasi ini, Fakultas Dakwah UIN Salatiga tidak hanya memperkuat perannya dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga mengokohkan nilai-nilai dakwah transformatif yang berpihak pada keadilan sosial dan inklusi.