Salatiga – Program Dilan Berdakwah Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali mengadakan kuliah dosen tamu edisi Desember dengan mengangkat tema “Optimalisasi Peran Kesejahteraan Psikologis dalam Membangun Kinerja Unggul Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa”. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat kesadaran pentingnya kesehatan mental dalam menunjang kualitas tridarma perguruan tinggi.
Kuliah dosen tamu menghadirkan Dr. Ema Yudiani, M.Si., Psikolog, Wakil Dekan I UIN Raden Fatah Palembang, sebagai narasumber utama. Acara secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Dakwah UIN Salatiga, Prof. Dr. Adang Kuswaya, M.Ag, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keseimbangan antara produktivitas akademik dan kesejahteraan psikologis seluruh sivitas akademika.
Dalam pemaparannya, Dr. Ema Yudiani menjelaskan secara komprehensif konsep psychological well-being (PWB) serta perbedaannya dengan kondisi burnout yang kerap dialami oleh dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Ia menegaskan bahwa tekanan akademik, tuntutan kinerja, dan ritme kerja yang tinggi tanpa diimbangi pengelolaan psikologis yang baik dapat berdampak pada menurunnya kualitas kinerja dan kesehatan mental.
Lebih lanjut, Dr. Ema memaparkan berbagai strategi praktis yang dapat diterapkan oleh dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk menjalani kehidupan yang lebih seimbang (work–life balance), di antaranya melalui pengelolaan stres, penguatan makna kerja, serta pengembangan relasi sosial yang sehat di lingkungan kampus. Selain itu, pimpinan institusi juga memiliki peran strategis dalam membangun budaya kampus yang sehat secara psikologis, inklusif, dan suportif.
Materi yang disampaikan turut diperkuat dengan hasil penelitian tentang psychological well-being di lingkungan kampus, yang menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis memiliki korelasi signifikan dengan peningkatan kinerja, kepuasan kerja, serta prestasi akademik mahasiswa.
Melalui kegiatan kuliah dosen tamu ini, Program Dilan Berdakwah Fakultas Dakwah UIN Salatiga berharap dapat menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan kapasitas sivitas akademika dalam membangun lingkungan kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga sehat secara mental dan berkelanjutan.