SEMARANG – KPK Republik Indonesia mengadakan Program Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas dengan tema “Keluarga Integritas Menuju Indonesia Emas”. Kegiatan ini bentuk dari sosialisasi dalam memperkuat Integritas keluarga dalam mengantisipasi dan menanggulangi kegiatan korupsi yang terjadi yang bermula di organisasi terkecil yaitu keluarga. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat beserta para tamu undangan lainnnya. Dalam kesempatan ini, adapula mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Salatiga yang sedang menjalankan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dibidang Humas dan Protokol Setda Jawa Tengah turut mengikuti acara tersebut. Dalam kegiatan yang bertempat di Ruang Pertemuan BPKAD (Gedung Merah Putih) Kota Semarang (08/07), para mahasiswa berlatih dalam praktik pembuatan dan pengelolaan pemberitaan serta dalam menambah wawasan individu terkait antisipasi kegiatan korupsi dalam ruang lingkup keluarga.
Selaras dengan laporan Ketua Panitia Zaenul Ulum sekaligus selaku sekertaris Inspektorat Provinsi Jawa Tengah bahwa acara ini sebagai bentuk membangun budaya anti korupsi jawa tengah yang berasal dari lingkungan terkecil mulai dari individu,keluarga, sampai ke pemerintahan sampai kita bisa mewujudkan lingkungan Jawa Tengah Adapun yang bebas dengan korupsi. Serta berharap memberikan manfaat sebagai ikhtiar membangun Jawa Tengah yang lebih bersih dari korupsi.
Dalam acara ini pimpinan KPK Brigadir Jenderal Polisi Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi, S.I.K, SH, MM, MH menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah Visi Indonesia Emas dalam mewujudkan indonesia yang berdaulat,maju, adil , dan makmur. Visi Indonesia emas yang akan terwujud jika korupsi tidak hadir di indonesia. Dalam mewujudkan Indonesia bebas korupsi KPK tidak bekerja sendiri,maka dari itu perlu kolaborasi dengan seluruh stakeholder pemerintah, seluruh elemen masyarakat untuk sama sama memberantas korupsi. “Hari ini tidak korupsi, besok belum tentu ,termasuk saya” candanya. Tentu hal ini merupakan isyarat bahwa seluruh elemen masyarakat bisa saja korupsi jika ada peluang didalamnya.
Selain itu, Sekretaris Daerah Sumarno, SE, MM menyampaikan bahwa potensi korupsi di lingkungan keluarga berasal dari tuntutan pasangan yang tidak sesuai dengan kapasitas suami. Mengakibatkan sang suami mencari berbagai macam hal untuk bisa merealisasikan permintaan tersebut.
“Keterbukaan dilingkungan keluarga sangat penting” ujarnya.
“Berintegritas diomongkan gampang, tetapi melakukannya sangat sulit” ujarnya
Oleh karenanya, harapan kedepan dalam memperangi korupsi KPK memiliki berbagai macam program salah satunya keluarga berintegritas sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ibarat sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, hal ini juga menjadi pesan moral juga bagi peserta PPL Prodi KPI untuk menjadi bagian dari sumber daya manusia dengan memulai dari lingkungan terkecilnya yaitu keluarga.